Menghitung Penguatan Power Amplifier OCL
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
Kompetensi
KD |
Indikator |
3.1
Merencanakan rangkaian penguat daya audio (power amplifier)
|
3.1.1. Merencanakan rangkaian penguat daya audio
(power amplifier) 3.1.2. Mengerti kegunaan dan penerapan penguat
daya audio (power amplifier) |
4.1 Membuat
rangkaian penguat daya audio (power amplifier)
|
3.1.3. Mendesain, merakit papan rangkaian tercetak
(PRT) penguat daya audio (power amplifier) 1.1.1. Mengukur penguatan rangkaian penguat daya
audio (power amplifier) |
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat merencanakan rangkaian penguat audio
OCL
2. Siswa dapat mengukur penguatan rangkaian penguat
audio OCL
Audio
Amplifier adalah
sebuah alat yang berfungsi memperkuat sinyal audio dari sumber-sumber sinyal
yang masih kecil sehingga dapat menggetarkan membran speaker dengan level
tertentu sesuai kebutuhan.
Power Amplifier
berfungsi untuk menguatkan arus dan tegangan (Daya)
Prinsip Audio
Amplifier
OCL (output capasitor less)
Power amplifier OCL (output capasitor less) merupakan jenis
power amplifier tanpa kopling tambahan antara rangkaian penguat dengan pengeras
suara (loud speaker). Power amplifier ini langsung menghubungkan output
rangkaian power amplifier ke loud speaker. Power amplifier OCL memiliki respon
frekuensi yang lebar, sehingga semua range frekuensi audio dapat direproduksi
dengan baik.
Ciri Khusus OCL :
a. Catu daya ganda/simetris
b. Tanpa Condensator pada output
Kelebihan OCL :
a. Frekuensi output merata pada semua
frekuensi audio (20 – 20 KHz)
b. Tegangan catu lebar à daya output
besar
Prinsip Kerja Rangkaian OCL
OCL amplifier menggunakan komponen Trasistor sebagai penguatanya. Pada gambar bagian atas dari rangkaian berupa dua Transistor Q1, Q2 2SA 564 sebagai Penguat DEFERENSIAL.
Q4 sebagai sumber arus konstan untuk kaki emitor Transistor Q1 dan Q2.
Pada kaki basis Transistor Q4 dipasang dua buah Dioda dengan tegangan setiap Dioda 0,7 Volt maka jumlah tegangan ada 1,4 Volt.
Pada kaki emitor Trasistor Q4 terpasang Resistor Sebesar 560 Ohm, maka arus dari kaki emitor mendekati sama dengan arus kaki kolektor Transistor sebesar 1,25 milli ampere (mA).
Q3 sebagai Driver pada kaki emitor Transistor Q3 menguatkan tegangan dan arus.
Pada Transistor Q5, Q7 dan Q6, Q8 disusun secara DARLINGTON dengan penguatan arus yang besar ( Hfe Q5 X Hfe Q7 dan Hfe Q6 X Hfe Q8).
Kerja dari Transistor Tersebut Saling Bergantian Q5 dan Q7 bekerja pada sinyal input negatif dan Q6 dan Q8 bekerja pada sinyal input positif, titik kerja pada penguat kelas AB.
Tegangan bias diambil dari Resistor 2k2, 4k7 dan ketiga Dioda penetap tegangan pada kaki basis dan kaki emitor Q5, Q6, Q7 dan Q8.
Output rangkaian diambil dari pertemuan kaki emitor Transistor output setelah melalui Resistor 0,5 Ohm/5 Watt.
Beban Output dapat dipasang Loudspeaker dengan impedansi 4 - 8 Ohm.
Penguat rangkaian ditentukan oleh perbandingan Resistor umpan balik 30k/33k Ohm dengan 560 Ohm dan penguatan rangkaian sampai 53 kali.
Merencanakan rangkaian power amplifier OCL
Contoh
perencanaan rangkaian pada software
electronics application PCB Wizard Livewire
Layout komponen
Real World Layout
Normal
Layout
Atwork Layout
Menguji baik/ tidaknya rangkaian power
amplifier
Mengukur tegangan yang keluar pada output
Power Amplifier OCL
1.
Hubungkan
output rangkaian dengan multitester skala DC 30 volt
2.
Hubungkan
rangkaian dengan catu daya +,- dan ground. Hidupkan catu daya secara sesaat.
3.
Jika
pada output rangkaian terdapat tegangan DC, maka segera matikan catu daya. Hal
ini menandakan rangkaian terjadi kesalahan. Lakukanlah perbaikan dengan
mengecek jalur rangkaian ataupun pemasangan komponen.
4.
Jika
output tidak muncul tegangan DC, maka kemungkinan rangkaian berfungsi dengan
baik. Matikan catu daya..
5.
Ubah
skala multitester pada skala AC.
6.
Hidupkan
power supply, kemudian pegang input rangkaian. Jika jarum bergerak ketika di
pegang, dan kembali ke nol ketika di lepas, maka rangkaian bias dikatakan dalam
keadaan baik. Lakukan uji dengar atau pengkuran dengan osiloskop untuk
mengetahui bentuk sinyal output. Apakah sinyal ada cacat atau tidak.
Menguji Power Amplifier OCL dengan spekaer
1.
Pasang rangkaian yang telah dibuat ke dalam box yang
telah disiapkan, lengkapi dengan kabel sehingga siap diuji.
2.
Lakukan pengujian seperti blok sebagai berikut :
3.
Lakukan
uji dengar secara jeli
Menghitung penguatan power amplifier OCL
1.
Lakukan
terlebih dahulu kalibrasi pada osiloskop.
2.
Hubungkan
rangkaian seperti gambar dibawah
3.
Hidupkan
osiloskop dan AFG.
4.
Atur
frekuensi AFG pada 1 KHz, 100mVpp.
5.
Lihat
bentuk sinyal pada CH1
Contoh bentuk sinyal :
6.
Hidupkan
Catu daya rangkaian
7.
Amati
bentuk sinyal output. Contoh
8.
Hitung
penguatan tegangan AV
AV = Vout/Vin …..(x)
AV = 20 log Vout/Vin …..(db)
Misal gambar diatas :
Vin = 100 mV
Vout = 6 Volt
Maka AV = Vout / Vin = 6 Volt / 100 mV = 60 x
AV = 20 log (Vout /
Vin)
= 20 log 60
= 20 x 1,778
= 35, 56 dB
Untuk lebih jelasnya simak video berikut :
Sumber :
1. Hendro Hermanto. 2013. Perekayasaan Sistem
Audio. Jakarta : Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan (29-50)
2. Mannie
Horowitz. 1997. Audio – Desain Amplifier. Jakarta: Elex Media Komputindo (23-34).
3.
Agus
Munir. 2013. Prinsip Kerja OCL Amplifier 150 Watt http://agusmunir.mywapblog.com/prinsip-kerja-amplifier-ocl-150-watt.xhtml.:.
21 November 2016
4.
Ahmed
Toufan Julidinanta. 2016 Prinsip Kerja OCL Amplifier 150 Watt https://id.scribd.com/doc/170762670/Cara-Kerja-Amplifier-OCL-150-Watt
:.. 21 November 2016
5.
Agus Purnama 2013
Definisi Dan Prinsip Kerja Penguat Akhir.
http://elektronika-dasar.web.id/definisi-dan-prinsip-kerja-penguat-akhir-final-amplifier/
:. (Final Amplifier). 21 November 2016
6.
http://repository.upi.edu/10132/3/s_te_0704606_chapter2.pdf
: 21 November 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar